Deresan. Segenap guru Kanisius yang berada di wilayah Sleman Timur pada hari Rabu, 25 November 2010 bersama-sama mengikuti seminar yang diadakan oleh Pengurus KSK Sleman Timur. Adapun kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenal lebih jauh dan juga membekali guru Kanisius dengan Spiritualitas Ignasian.
Sebagai yayasan yang berada di bawah naungan Serikat Yesus, para guru Kanisius diharapkan bisa meneladan apa yang telah dilakukan oleh santo Ignatius Loyola sebagai pendiri Serikat Yesus. Model pendidikan yayasan yang didirikan oleh Serikat Yesus diharapkan mampu mengaktualisasikan semangat Ignasian dalam pengajaran dan karya kependidikan yang sedang dijalani.
Pada seminar kali ini, ada dua narasumber yang diundang. Yang pertama yaitu romo Direktur Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarata yaitu Romo Albertus Hartana, SJ. Yang kedua yaitu romo Direktur Penerbit dan Percetakan Kanisius yaitu Romo Sarwanta, SJ. Romo Sarwanta mengawali seminar dengan menengok ke belakang sejarah Ignatius Loyola dan mengupas semangat Ignasian yang mengacu pada buku latihan rohani santo Ignatius. Beberapa hal tentang pembedaan roh juga dikemukakan dalam ceramahnya. Romo Sarwanta mengemukakan bahwa ada tiga perumpamaan tentang roh jahat seperti yang tertulis dalam buku latihan rohani. Yang pertama adalah roh jahat itu seperti perempuan; lemah bila dilawan dan kuat bila didiamkan. Yang kedua, roh jahat itu seperti buaya darat; ingin menyembunyikan hal buruk yang telah dilakukan. Yang terakhir, roh jahat itu layaknya komandan; ingin menaklukkan dan menyerang benteng pertahanan kita yang paling lemah.
Romo Albertus Hartan, SJ mengisi sesi kedua dengan implementasi praktis semangat Ignasian dalam dunia mengajar. Romo Hartana menghimbau kepada para guru agar meneladan semangat santo Iganatius dalam hal kesetiaan terhadap panggilan sebagai guru. Api asli (bukan hanya buatan) diharapkan selalu menyala dalam diri para guru Kanisius.
Guru Kanisius diharapkan bisa memberikan sumbang sih terhadap perkembangan bangsa Indonesia yang jika dilihat kualitas pendidikannya semakin menurun ini. Sistem pendidikan yang kadang kala dipandang kurang sesuai dan selalu ada perubahan yang mungkin hanya demi kepentingan segelintir orang menjadi bahan refleksi bagi para guru Kanisius untuk benar-benar berpegang pada semangat Ignasian agar tidak tenggelam dalam arus jaman yang semakin tidak menentu ini. Semoga sekolah Kanisius, dengan semangat Ignasian, dapat membawa anak didik sampai pada perkembangan yang maksimal. "Menjadi Anak yang Cerdas Sampai Tuntas dan Berkarakter Sampai Super!"
No comments:
Post a Comment